Social Icons

Sabtu, 09 Maret 2013

Askep Pasien dengan Post Operasi Seksio sesaria

KONSEP DASAR PENYAKIT
A. PENGERTIAN
Seksio sesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500gram. ( Wiknjosastro,2005).
Operasi caesarea adalah kelahiran janin cukup bulan hidup melalui insisi sayatan) pada dinding perut dan rahim bagian depan.
Seksio sesarria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahaim (Marjoen, 2001).
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa seksio sesaria adalah suatu tindakan melahirkan janin melalui suatu pembedahan dengan cara melakukan insisi pada dinding perut dan dinding rahim.

B. KLASIFIKASI
Jenis–jenis seksio sesarea :
1. Seksio sesarea klasik (korporal)
Dengan sayatan memanjang pada korpus uteri kira – kira sepanjang 10 cm.
2. Seksio sesarea ismika (profunda)
Dengan sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim kira-kira 10 cm.

C. ETIOLOGI
1. Etiologi yang berasal dari ibu
Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi janin / panggul), ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul, Plasenta previa terutama pada primigravida, solutsio plasenta tingkat I – II, komplikasi kehamilan yaitu preeklampsia-eklampsia, atas permintaan, kehamilan yang disertai penyakit ( jantung, DM ), gangguan perjalanan persalinan ( kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya ).
2. Etiologi yang berasal dari janin
Fetal distress / gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau forseps ekstraksi.

D. PATOFISIOLOGI

Terjadi kelainan pada ibu dan janin yang menyebabkan tidak mungkin dilakukannya persalinan pervaginam, sehingga dianjurkan untuk dilakukannya persalinan dengan tindakan SC.







E. KOMPLIKASI
1. Infeksi puerperalis
Komplikasi ini bisa bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsis dsb.
2. Perdarahan
Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang-cabang arteri ikut terbuka, atau karena atonia uteri.
3. Komplikasi-komplikasi lain
Seperti luka kandung kencing, embolisme paru-paru, dan sebagainya sangat jarang terjadi.
4. Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak, ialah kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptura uteri. Kemungkinan peristiwa ini lebih banyak ditemukan sesudah seksio sesarea klasik.

F. PENATALAKSANAAN
Perawatan Post Operasi Seksio Sesarea :
a. Analgesia
Wanita dengan ukuran tubuh rata-rata dapat disuntik 75 mg Meperidin (intra muskuler) setiap 3 jam sekali, bila diperlukan untuk mengatasi rasa sakit atau dapat disuntikan dengan cara serupa 10 mg morfin.
- Wanita dengan ukuran tubuh kecil, dosis Meperidin yang diberikan adalah 50 mg.
- Wanita dengan ukuran besar, dosis yang lebih tepat adalah 100 mg Meperidin.
- Obat-obatan antiemetik, misalnya protasin 25 mg biasanya diberikan bersama-sama dengan pemberian preparat narkotik.
b. Tanda-tanda Vital
Tanda-tanda vital harus diperiksa 4 jam sekali, perhatikan tekanan darah, nadi jumlah urine serta jumlah darah yang hilang dan keadaan fundus harus diperiksa.
c. Terapi cairan dan Diet
Untuk pedoman umum, pemberian 3 liter larutan RL, terbukti sudah cukup selama pembedahan dan dalam 24 jam pertama berikutnya, meskipun demikian, jika output urine jauh di bawah 30 ml / jam, pasien harus segera di evaluasi kembali paling lambat pada hari kedua.
d. Vesika Urinarius dan Usus
Kateter dapat dilepaskan setelah 12 jam, post operasi atau pada keesokan paginya setelah operasi. Biasanya bising usus belum terdengar pada hari pertama setelah pembedahan, pada hari kedua bising usus masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ketiga.
e. Ambulasi
Pada hari pertama setelah pembedahan, pasien dengan bantuan perawatan dapat bangun dari tempat tidur sebentar, sekurang-kurang 2 kali pada hari kedua pasien dapat berjalan dengan pertolongan.
f. Perawatan Luka
Luka insisi di inspeksi setiap hari, sehingga pembalut luka yang alternatif ringan tanpa banyak plester sangat menguntungkan, secara normal jahitan kulit dapat diangkat setelah hari ke empat setelah pembedahan. Paling lambat hari ke tiga post partum, pasien dapat mandi tanpa membahayakan luka insisi.
g. Laboratorium
Secara rutin hematokrit diukur pada pagi setelah operasi hematokrit tersebut harus segera di cek kembali bila terdapat kehilangan darah yang tidak biasa atau keadaan lain yang menunjukkan hipovolemia.
h. Perawatan Payudara
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu memutuskan tidak menyusui, pemasangan pembalut payudara yang mengencangkan payudara tanpa banyak menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi rasa nyeri.
i. Memulangkan Pasien Dari Rumah Sakit
Seorang pasien yang baru melahirkan mungkin lebih aman bila diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada hari ke empat dan ke lima post operasi, aktivitas ibu seminggunya harus dibatasi hanya untuk perawatan bayinya dengan bantuan orang lain.







KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agam, alamat, status perkawinan, ruang rawat, nomor medical record, diagnosa medik, yang mengirim, cara masuk, alasan masuk, keadaan umum tanda vital.
b. Data Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan sekarang.
Meliputi keluhan atau yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit dirasakan saat ini dan keluhan yang dirasakan setelah pasien operasi.
- Riwayat Kesehatan Dahulu
Meliputi penyakit yang lain yang dapat mempengaruhi penyakit sekarang, Maksudnya apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama (Plasenta previa).
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien ada juga mempunyai riwayat persalinan plasenta previa.
c. Data Sosial Ekonomi
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, akan tetapi kemungkinan dapat lebih sering terjadi pada penderita malnutrisi dengan sosial ekonomi rendah.
d. Data Psikologis
- Pasien biasanya dalam keadaan labil.
- Pasien biasanya cemas akan keadaan seksualitasnya.
- Harga diri pasien terganggu
e. Pemeriksaan Penunjang
- USG, untuk menetukan letak impiantasi plasenta.
- Pemeriksaan hemoglobin
- Pemeriksaan Hematokrit

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Transisi Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan atau adanya peningkatan anggota keluarga (Doengoes,2001).
b. Gangguan nyaman : nyeri akut berhubungan dengan trauma pembedahan (Doengoes,2001).
c. Ansietas berhubungan dengan situasi, ancaman pada konsep diri, transmisi / kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi (Doengoes,2001).
d. Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan (Doengoes,2001).
e. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kulit rusak (Doengoes,2001)
f. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (Doengoes,2001).
g. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang pemajanan informasi, tidak mengenal sumber-sumber (Doengoes,2001)
h. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan trauma atau diversi mekanisme efek-efek hormonal/anastesi (Doengoes,2001)
i. Kurang perawatan diri berhubungan dengan efek-efek anestesi, penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidatnyamana fisik (Doengoes,2001)

3. INTERVENSI DAN RASIONAL

a. Dx 1 : Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan transisi / peningkatan anggota keluarga.
- Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pasien dapat menerima perubahan dalam keluarga dengan anggota barunya.
- Kriteria hasil :
a) Menggendong bayi, bila kondisi memungkinkan
b) Mendemontrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang tepat
c) Mulai secara aktif mengikuti perawatan bayi baru lahir dengan cepat.
- Intervensi :
a) Anjurkan pasien untuk menggendong, menyetuh dan memeriksa bayi, tergantung pada kondisi pasien dan bayi, bantu sesuai kebutuhan.
Rasional : Jam pertama setelah kelahiran memberikan kesempatan unik untuk ikatan keluarga terjadi karena ibu dan bayi secara emosional dan menerima isyarat satu sama lain, yang memulai kedekatan dan proses pengenalan.
b) Berikan kesempatan untuk ayah / pasangan untuk menyentuh dan menggendong bayi dan Bantu dalam perawatan bayi sesuai kemungkinan situasi.
Rasional : membantu memudahkan ikatan / kedekatan diantara ayah dan bayi. Memberikan kesempatan untuk ibu memvalidasi realitas situasi dan bayi baru lahir.
c) Observasi dan catat interaksi keluarga bayi, perhatikan perilaku yang dianggap menggandakan dan kedekatan dalam budaya tertentu.
Rasional : pada kontak pertama dengan bayi, ibu menunjukkan pola progresif dari perilaku dengan cara menggunakan ujung jari.
d) Diskusikan kebutuhan kemajuan dan sifat interaksi yang lazim dari ikatan. Perhatikan kenormalan dari variasi respon dari satu waktu ke waktu.
Rasional : membantu pasien dan pasangan memahami makna pentingnya proses dan memberikan keyakinan bahwa perbedaan diperkirakan.
e) Sambut keluarga dan sibling untuk kunjungan sifat segera bila kondisi ibu atau bayi memungkinkan.
Rasional : meningkatkan kesatuan keluarga dan membantu sibling memulai proses adaptasi positif terhadap peran baru dan memasukkan anggota baru kedalam struktur keluarga.
f) Berikan informasi, sesuai kebutuhan, keamanan dan kondisi bayi. Dukungan pasangan sesuai kebutuhan.
Rasional : membantu pasangan untuk memproses dan mengevaluasi informasi yang diperlukan, khususnya bila periode pengenalan awal telah terlambat.
g) Jawab pertanyaan pasien mengenai protokol, perawatan selama periode pasca kelahiran.
Rasional : informasi menghilangkan ansietas yang dapat menggangu ikatan atau mengakibatkan absorpsi dari pada perhatian terhadap bayi baru lahir.

b. Dx 2 : Ketidaknyamanan : nyeri, akut berhubungan dengan trauma pembedahan.
- Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ketidaknyamanan ; nyeri berkurang atau hilang.
- Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan kekurangan rasa nyeri.
b) Tampak rileks mampu tidur.
c) Skala nyeri 1-3
- Intervensi :
a) Tentukan lokasi dan karakteristik ketidaknyamanan perhatikan isyarat verbal dan non verbal seperti meringis.
Rasional : pasien mungkin tidak secara verbal melaporkan nyeri dan ketidaknyamanan secara langsung. Membedakan karakteristik khusus dari nyeri membantu membedakan nyeri paska operasi dari terjadinya komplikasi.
b) Berikan informasi dan petunjuk antisipasi mengenai penyebab ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat.
Rasional : meningkatkan pemecahan masalah, membantu mengurangi nyeri berkenaan dengan ansietas.
c) Evaluasi tekanan darah dan nadi ; perhatikan perubahan prilaku.
Rasional : pada banyak pasien, nyeri dapat menyebabkan gelisah, serta tekanan darah dan nadi meningkat. Analgesia dapat menurunkan tekanan darah.
d) Perhatikan nyeri tekan uterus dan adanya atau karakteristik nyeri.
Rasional : selama 12 jam pertama paska partum, kontraksi uterus kuat dan teratur dan ini berlanjut 2 – 3 hari berikutnya, meskipun frekuensi dan intensitasnya dikurangi faktor-faktor yang memperberat nyeri penyerta meliputi multipara, overdistersi uterus.
e) Ubah posisi pasien, kurangi rangsangan berbahaya dan berikan gosokan punggung dan gunakan teknik pernafasan dan relaksasi dan distraksi.
Rasional : merilekskan otot dan mengalihkan perhatian dari sensasi nyeri. Meningkatkan kenyamanan dan menurunkan distraksi tidak menyenangkan, meningkatkan rasa sejahtera.
f) Lakukan nafas dalam dengan menggunakan prosedur- prosedur pembebasan dengan tepat 30 menit setelah pemberian analgesik.
Rasional : nafas dalam meningkatkan upaya pernapasan. Pembebasan menurunkan regangan dan tegangan area insisi dan mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan berkenaan dengan gerakan otot abdomen.
g) Anjurkan ambulasi dini. Anjurkan menghindari makanan atau cairan berbentuk gas; misal : kacang-kacangan, kol, minuman karbonat.
Rasional : menurunkan pembentukan gas dan meningkatkan peristaltik untuk menghilangkan ketidaknyamanan karena akumulasi gas.
h) Palpasi kandung kemih, perhatikan adanya rasa penuh. Memudahkan berkemih periodik setelah pengangkatan kateter indwelling.
Rasional : kembali fungsi kandung kemih normal memerlukan 4-7 hari dan overdistensi kandung kemih menciptakan perasaan dan ketidaknyamanan.

c. Dx 3 : Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri, transmisi / kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi.
- Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ansietas dapat berkurang atau hilang.
- Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan perasaan ansietas
b) Melaporkan bahwa ansietas sudah menurun
c) Kelihatan rileks, dapat tidur / istirahat dengan benar.
- Intervensi :
a) Dorong keberadaan atau partisipasi pasangan
Rasional : memberikan dukungan emosional; dapat mendorong mengungkapkan masalah.
b) Tentukan tingkat ansietas pasien dan sumber dari masalah.
Rasional Mendorong pasien atau pasangan untuk mengungkapkan keluhan atau harapan yang tidak terpenuhi dalam proses ikatan/menjadi orangtua.
c) Bantu pasien atau pasangan dalam mengidentifikasi mekanisme koping baru yang lazim dan perkembangan strategi koping baru jika dibutuhkan.
Rasional : membantu memfasilitasi adaptasi yang positif terhadap peran baru, mengurangi perasaan ansietas.
d) Memberikan informasi yang akurat tentang keadaan pasien dan bayi.
Rasional : khayalan yang disebabkan informasi atau kesalahpahaman dapat meningkatkan tingkat ansietas.
e) Mulai kontak antara pasien/pasangan dengan baik sesegera mungkin.
Rasional : mengurangi ansietas yang mungkin berhubungan dengan penanganan bayi, takut terhadap sesuatu yang tidak diketahui, atau menganggap hal yang buruk berkenaan dengan keadaan bayi.
d. Dx 4 : Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan.
- Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pasien tidak lagi mengungkapkan perasaan negatif diri dan situasi
- Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan pemahaman mengenai faktor individu yang mencetuskan situasi saat ini.
b) Mengekspresikan diri yang positif.
- Intervensi :
a) Tentukan respon emosional pasien / pasangan terhadap kelahiran sesarea.
Rasional : kedua anggota pasangan mungkin mengalami reaksi emosi negatif terhadap kelahiran sesarea meskipun bayi sehat, orangtua sering berduka dan merasa kehilangan karena tidak mengalami kelahiran pervagina sesuai yang diperkirakan.
b) Tinjau ulang partisipasi pasien/pasangan dan peran dalam pengalaman kelahiran. Identifikasi perilaku positif selama proses prenatal dan antepartal.
Rasional : respon berduka dapat berkurang bila ibu dan ayah mampu saling membagi akan pengalaman kelahiran, sebagai dapat membantu menghindari rasa bersalah.
c) Tekankan kemiripan antara kelahiran sesarea dan vagina. Sampaikan sifat positif terhadap kelahiran sesarea. Dan atur perawatan pasca patum sedekat mungkin pada perawatan yang diberikan pada pasien setelah kelahiran vagina.
Rasional: pasien dapat merubah persepsinya tentang pengalaman kelahiran sesarea sebagaiman persepsinya tentang kesehatannya / penyakitnya berdasarkan pada sikap professional.

e. Dx 5 : Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kulit rusak.
- Tujuan : infeksi tidak terjadi
- Kriteria hasil :
a) Luka bebas dari drainase purulen dengan tanda awal penyembuhan.
b) Bebas dari infeksi, tidak demam, urin jernih kuning pucat.
- Intervensi :
a) Anjurkan dan gunakan teknik mencuci tangan dengan cermat dan pembuangan pengalas kotoran, pembalut perineal dan linen terkontaminasi dengan tepat.
Rasional : membantu mencegah atau membatasi penyebaran infeksi.
b) Tinjau ulang hemogolobin / hematokrit pranantal ; perhatikan adanya kondisi yang mempredisposisikan pasien pada infeksi pasca operasi.
Rasional : anemia, diabetes dan persalinan yang lama sebelum kelahiran sesarea meningkatkan resiko infeksi dan memperlambat penyembahan.
c) Kaji status nutrisi pasien. Perhatikan penampilan rambut, kuku jari, kulit dan sebagainya Perhatikan berat badan sebelum hamil dan penambahan berat badan prenatal.
Rasional : pasien yang berat badan 20% dibawah berat badan normal atau yang anemia atau yang malnutrisi, lebih rentan terhadap infeksi pascapartum dan dapat memerlukan diet khusus.
d) Dorong masukkan cairan oral dan diet tinggi protein, vitamin C dan besi.
Rasional : mencegah dehidrasi ; memaksimalkan volume, sirkulasi dan aliran urin, protein dan vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen, besi diperlukan untuk sintesi hemoglobin.
e) Inspeksi balutan abdominal terhadap eksudat atau rembesan. Lepasnya balutan sesuai indikasi.
Rasional : balutan steril menutupi luka pada 24 jam pertama kelahiran sesarea membantu melindungi luka dari cedera atau kontaminasi. Rembesan dapat menandakan hematoma.
f) Inspeksi insisi terhadap proses penyembuhan, perhatikan kemerahan odem, nyeri, eksudat atau gangguan penyatuan.
Rasional : tanda-tanda ini menandakan infeksi luka biasanya disebabkan oleh steptococus.
g) Bantu sesuai kebutuhan pada pengangkatan jahitan kulit, atau klips.
Rasional : insisi biasanya sudah cukup membaik untuk dilakukan pengangkatan jahitan pada hari ke 4 / 5.
h) Dorong pasien untuk mandi shower dengan menggunakan air hangat setiap hari.
Rasional :Mandi shower biasanya diizinkan setelah hari kedua setelah kelahiran sesarea, meningkatkan hiegenis dan dapat merangsang sirkulasi atau penyembuhan luka.
i) Kaji suhu, nadi dan jumlah sel darah putih.
Rasional : Demam paska operasi hari ketiga, leucositosis dan tachicardia menunjukkan infeksi. Peningkatan suhu sampai 38,3 C dalam 24 jam pertama sangat mengindentifikasikan infeksi.
j) Kaji lokasi dan kontraktilitas uterus ; perhatikan perubahan involusi atau adanya nyeri tekan uterus yang ekstrem.
Rasional : Setelah kelahiran sesarea fundus tetap pada ketinggian umbilikus selama sampai 5 hari, bila involusi mulai disertai dengan peningkatan aliran lokhea, perlambatan involusi meningkatkan resiko endometritis. Perkembangan nyeri tekan ekstrem menandakan kemungkinan jaringan plasenta tertahan atau infeksi.
f. Dx 6 : Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam, diharapkan tidak terjadi konstipasi, tonus otot meningkat, dengan
kriteria hasil :
- Pasien mampu BAB
Intervensi :
a. Auskultasi terhadap adanya bising usus pada keempat kuadran setiap 4 jam setelah kelahiran sesarea
Rasional : Mengevaluasi fungsi usus, adanya diastasis rektil berat menurunkan tonus otot abdomen yang diperlukan untuk upaya mengejan selama pengosongan
b. Anjurkan ibu untuk minum yang adekuat
Rasional : Cairan berfungsi untuk melunakkan feses
c. Anjurkan penggunaan posisi rekumben lateral kiri
Rasional : memungkinkan gas meningkatkan dari kolon desenden ke sigmoid, memudahkan pengeluaran.
d. Beri makanan yang tinggi serat
Rasional : makan tinggi serat berguna untuk merangsang enzim – enzim pencernaan
e. Anjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap dan teratur
Rasional : Mobilisasi dapat melatih otot – otot abdomen, sehingga terjadi peningkatan tonus otot

g. Dx 7 : Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang pemajanan informasi , tidak mengenal sumber-sumber
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan pengetahuan pasien bertambah akan kondisi yang dialaminya sekarang, dengan kriteria hasil :
- Pasien menyatakn paham akan perubahan yang terjadi terhadap kondisinya.
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan ibu tentang cara perawatan pasca bedah seksio sesarea
Rasional : Untuk memudahkan dalam pemberian informasi selanjutnya
b. Beri bimbingan dan demonstrasikan perawatan payudara serta cara memberi ASI yang benar
Rasional : Dengan belajar dan latihan, ibu akan mengetahui cara perawatan pasca bedah
c. Jelaskan hal – hal yang perlu dilaporkan kepada dokter atau perawat setelah melahirkan
Rasional : Untuk menangani masalah yang dihadapi ibu secara dini dan menghindari kepanikan terhadap perubahan kondisi pasien
d. Jelaskan program pengobatan yang didapat pasien selama ini, meliputi nama obat, dosis, waktu, cara pemberian, tujuan dan efek samping dan program lain yang berhubungan dengan pasien seperti jadwal perawatan luka, jadwal kontrol
Rasional : Agar pasien lebih kooperatif dalam memberikan tindakan keperawatan pada dirinya
e. Jelaskan kepada ibu tentang pentingnya menjaga kondisi tubuh dengan mempertahankan nutrisi dan kebersihan ibu
Rasional : Untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah terjadinya komplikasi

h. Dx 8 : Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan trauma atau diversi mekanisme efek-efek hormonal/anastesi
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan pola eliminasi urine ibu kembali normal, dengan kriteria hasil :
- Ibu tidak takut berkemih
Intervensi :
a. Perhatikan dan catat jumlah, warna dan konsentrasi drainase urine
Rasional : Untuk memperlancar proses perkemihan
b. Anjurkan ibu untuk berkemih tiap 4-6 jam apabila memungkinkan
Rasional : Untuk melatih otot – otot kandung kemih

i. Dx 9 : Kurang perawatan diri berhubungan dengan efek-efek anestesi, penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidaknyamana fisik
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama … x 24 jam diharapkan ibu dapat memenuhi ADLnya dengan mandiri, dengan kriteria hasil :
- Ibu dapat melakukan perawatan terhadap dirinya
- Kebutuhan ADL terpenuhi
Intervensi :
a. Bimbing dan demonstrasikan pada ibu tentang bagaimana cara melakukan perawatan diri
Rasional : Bimbingan dan demonstrasi yang benar dapat memberi contoh bagi ibu untuk dapat melakukannya dengan baik bila telah pulang dari rumah sakit
b. Beri bantuan sesuai dengan kebutuhan (misalnya : perawatan mulut, mandi dan vulva hygiene)
Rasional : Bantuan tindakan dapat membantu ibu dalam memenuhi perawatan dirinya yang tidak mampu dilakukan secara mandiri

4. EVALUASI
1. Dx 1 : pasien dapat menerima perubahan dalam keluarga dengan anggota barunya.
2. Dx 2 : ketidaknyamanan ; nyeri berkurang atau hilang.
3. Dx 3 : ansietas dapat berkurang atau hilang.
4. Dx 4 : pasien tidak lagi mengungkapkan perasaan negatif diri dan situasi
5. Dx 5 : tidak terjadi infeksi
6. Dx 6 : pasien mampu BAB dan tonus otot meningkat
7. Dx 7 : pengetahuan pasien bertambah akan kondisi yang dialaminya sekarang
8. Dx 8 : pola eliminasi urine ibu kembali normal
9. Dx 9 : pasien dapat melakukan perawatan diri dengan mandiri









DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges, M.E. 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC
2. Mansjoer, Arif. 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius
3. Prawirohardjo, S. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
4. Anonim, 2005. Kumpulan Asuhan Keperawatan Maternitas. Diakses pada www.google.com tanggal 2 Desember 2010
5. Istyandari, 2003. Asuhan Keperawatan pada Pre dan Post Op Secsio Cesarea. Diakses pada www.ilmukeperawatan.com tanggal 2 Desember 2010

Cara Mengatasi Widget yang Tidak Bisa di Hapus

Seringkali kebiasaan blogger pemula salah satunya adalah mengganti-ganti template blog, pada saat mengganti template terkadang kita sering menemukan template blog yang beberapa widgetnya tidak dapat dihapus, ini seringkali menyebabkan kita kebingungan dan memutuskan untuk menggantinya kembali.

Berikut cara mengatasi template yang widgetnya tidak bisa di hapus tersebut :

1. Login akun blogger Anda.
2. Pilih Template ---> Edit HTML ---> centang Expand Template Widget.
3. Cari widget yang akan Anda hapus, misalnya: 'Popular Posts'
<b:widget id='PopularPosts1' locked='true' title='Popular Posts' type='PopularPosts'>
Keterangan :
Ubah kode locked='true' menjadi locked='false'
4. Kemudian klik 'Simpan template'.
5. Setelah itu masuk ke halaman 'Tata Letak' cari widget 'Popular Posts', klik 'Edit' dan kemudian klik 'Hapus'.

Nah, ulangi kembali cara tersebut jika Anda ingin menghilangkan widget tapi widget tidak dapat dihapus.

Sabtu, 02 Maret 2013

Altazip Windows 95 Dialup Pengaturan Jaringan

Tentunya jika sudah Anda terhubung instruksi ini adalah usless ke komputer yang Anda gunakan. Namun kurang, Anda dapat mencetaknya untuk referensi di masa mendatang dalam kasus komputer Anda mengisi dan telah kehilangan pengaturan Anda.

Anda harus memiliki modem terhubung ke bekerja, analog (rumah tangga biasa) saluran telepon dan memiliki Windows dikonfigurasi untuk mengenali modem Anda. Jika Anda memiliki modem eksternal, menyalakannya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat dokumentasi yang disertakan dengan modem.
Apakah Anda Windows CD Sistem atau disket yang tersedia, dalam acara Anda diminta untuk mereka.
Cetak dokumen ini untuk referensi selama instalasi perangkat lunak.
Tutup program ini sebelum Anda memulai instalasi software.
Tutup semua program lain.

Instal Jaringan Dialup

Klik tombol Start Windows, klik Settings, dan klik Control Panel.
Klik dua kali Add / Remove Programs icon.
Sebuah Add / Remove Programs Properties window akan muncul. Klik tab Windows Setup terletak di dekat bagian atas jendela (lihat gambar di bawah).
Klik item Komunikasi sekali untuk menyorotnya, lalu klik tombol Detail.
Sebuah jendela muncul Komunikasi (lihat gambar di bawah). Item di atas daftar yang disebut Dialup Networking harus memiliki tanda cek di kotak centang sebelahnya:
Jika item tersebut akan diperiksa, klik tombol Cancel dan melompat ke bagian berikutnya dalam dokumen ini, Konfigurasi Panel Network Control .
Jika item tidak dicentang, klik kotak centang Jaringan Dialup untuk menempatkan tanda centang di sana, dan klik OK.

Catatan: Windows dapat meminta CD System Windows pada saat ini. Jika tidak, dan jika Anda memiliki CD Windows, masukkan ke dalam drive CDROM, dan tipe D: \ Win95 atau D: \ Win98 (di mana D: adalah huruf drive CDROM Anda) ke dalam kotak File Menyalin dialog yang muncul, dan klik OK. Jika Windows meminta CD Windows dan Anda tidak memilikinya, kemudian ketik ke dalam kotak Menyalin File dialog, secara bergantian sesuai kebutuhan, baik sebagai berikut: C: \ Windows \ Options \ Cabs, C: \ Windows \ System, atau C : \ Windows, klik OK setiap kali. Jika Windows masih tidak dapat menemukan file yang dibutuhkan, Anda mungkin perlu untuk mengakhiri proses ini, Anda mencari CD Sistem Windows, dan memulai proses lagi dari awal.
 

Add / Remove Programs Properti muncul kembali jendela. Klik OK.
Jika Anda tidak diminta dengan pesan untuk memberikan nama komputer dan workgroup, restart komputer Anda sekarang dan melompat ke bagian berikutnya dalam dokumen ini, Konfigurasi Jaringan Kontrol Pane l.
Jika Anda diminta dengan pesan untuk memberikan nama komputer dan workgroup, klik OK dan lanjutkan dengan langkah berikutnya, di bawah ini.

Sebuah jendela Network akan muncul (lihat gambar di bawah). Klik tab Identifikasi dekat bagian atas jendela, dan klik di bidang Nama Komputer. Ketik nama pengguna ditambah 95 atau 98 atau ME, tanpa spasi, ke dalam bidang Nama Komputer, misalnya, jika username Anda adalah tagihan dan komputer Anda menjalankan windows 98 maka akan bill98. Isi dalam dua bidang yang tersisa dengan informasi relatif terhadap lingkungan kerja Anda (nilai yang ditampilkan harus bekerja dengan baik di hampir semua kasus).
Klik OK.

Jika diminta untuk restart komputer, melakukannya, jika tidak, restart komputer dengan mengklik Start, Shut Down, Restart memilih, dan mengkonfirmasikan pilihan Anda.

Konfigurasi Jaringan Panel Kontrol

Catatan: Ini bagian dari dokumen yang merupakan salah satu daerah di mana perbedaan antara versi Windows mungkin menjadi jelas. Langkah-langkah dan / atau screen shot yang terkandung dalam bagian ini mungkin berbeda jauh dari yang Anda temui dengan versi Windows Anda.
Klik tombol Start Windows, klik Settings, dan klik Control Panel.
Klik dua kali icon Network.
Sebuah jendela Network akan muncul, dengan komponen jaringan terpasang terdaftar (lihat gambar di bawah).
Instal Adapter Dialup

Jika ada item dalam daftar komponen diinstal disebut Dialup Adapter, kemudian melompat ke bagian berikutnya dalam dokumen ini, Instal TCP / IP untuk Dialup Adapter.

Jika tidak ada item dalam daftar komponen diinstal disebut Dialup Adapter, lalu klik tombol Add di jendela Network. Sebuah Komponen Jaringan jendela Pilih Tipe muncul (lihat gambar di bawah).
Klik item Adapter sekali untuk menyorotnya, dan klik tombol Add.

Sebuah jendela Network Adapter Pilih muncul (lihat gambar di bawah). Klik item Microsoft pada bagian Pabrikan disebut kiri.
Klik item Adapter Dial-Up pada bagian Network Adapters tepat disebut.
Klik OK.
Muncul kembali jendela Network, dengan item Adapter Dialup menambahkan.
Instal TCP / IP untuk Dialup Adapter
Catatan tambahan: ada hanya boleh satu TCP / item per IP komunikasi adaptor Jaringan Control Panel. Misalnya, jika Anda hanya memiliki modem di komputer Anda, dan tidak memiliki jaringan (Ethernet) card, harus ada total satu item TCP / IP di Panel Network Control. Jika Anda memiliki modem dan kartu jaringan di komputer Anda, harus ada total dua: satu TCP / IP item untuk modem ("TCP / IP -> Dialup Adapter"), dan satu untuk kartu jaringan (" TCP / IP -> [jaringan kartu nama] "). (America On-Line pengguna juga dapat melihat item yang disebut TCP/IP-> AOL Adapter.) Memiliki lebih dari satu TCP / item per IP komunikasi adapter menyebabkan kesulitan menghubungkan ke Internet.
Jika ada item dalam daftar komponen diinstal disebut TCP / IP atau TCP / IP -> Dialup Adapter, kemudian melompat ke bagian berikutnya dalam dokumen ini, Instal Client for Microsoft Networks.

Jika tidak ada item dalam daftar komponen diinstal disebut TCP / IP atau TCP / IP -> Dialup Adapter, lalu klik tombol Add di jendela Network. Sebuah Komponen Jaringan jendela Pilih Tipe muncul (lihat gambar di bawah).
Klik item Protokol sekali untuk menyorotnya, dan klik tombol Add.

Sebuah jendela Select Network Protocol muncul (lihat gambar di bawah). Klik item Microsoft pada bagian Pabrikan disebut kiri.
Klik item TCP / IP pada bagian Protokol Jaringan kanan disebut.
Klik OK.
Muncul kembali jendela Network, dengan TCP / IP atau TCP/IP-> barang Dialup Adapter menambahkan.
Instal Client for Microsoft Networks

Jika ada item dalam daftar komponen diinstal disebut Client for Microsoft Networks, kemudian melompat ke bagian berikutnya dalam dokumen ini, Hapus Item tidak dibutuhkan.

Jika tidak ada item dalam daftar komponen diinstal disebut Client for Microsoft Networks, kemudian klik tombol Add di jendela Network. Komponen Jaringan jendela Pilih Tipe muncul (lihat gambar di bawah).
Klik item Klien sekali untuk menyorotnya, dan klik tombol Add.
Muncul kembali jendela Network, dengan Klien untuk item Networks Microsoft menambahkan
Hapus Item tidak dibutuhkan (OPTIONAL)
Jika salah satu item dalam daftar di bawah ini muncul dalam daftar komponen yang terpasang di jendela Network, Anda bisa menghapusnya dengan menyorot setiap item pada gilirannya dan mengklik tombol Remove (lihat gambar di bawah untuk ilustrasi).
Menghapus item: (Opsional)
Client for Netware Networks
IPX / SPX-protokol yang kompatibel
NetBEUI
Microsoft Family Logon

Buat Ikon Dialup Networking Telepon Nomor
Klik dua kali Windows ikon My Computer, dan double-klik Dial-Up Networking.

Jika ini adalah pertama kalinya Anda telah menggunakan Dial-Up Networking, yang Welcome To Dial-Up Networking Wizard muncul. Untuk langkah melalui Wizard, klik tombol Next atau Finish, sebagai tersedia, untuk menerima default. Bila diminta, menyediakan informasi yang diminta untuk Wizard, yaitu, ikon nama, kode area, dan nomor telepon.

Jika ini bukan pertama kalinya Anda telah menggunakan Dial-Up Networking, penyihir tidak muncul. Klik dua kali Membuat ikon New Connection.
Pada jendela Buat New Connection (lihat gambar), mengganti kata-kata "Koneksi Saya" dengan frase deskriptif, yaitu, Altazip.
Klik Next.
Isi Kode Area dan Nomor Telepon dengan bidang 896-2839, dan klik Next.
Klik Finish.
Anda sekarang telah menyelesaikan profil dialup jaringan sambungan, Anda dapat menyeret ikon Altazip baru ke desktop Anda untuk akses dialup mudah. ia akan meminta Anda jika dapat membuat jalan pintas. Klik Yes